Beranda Ilmuwan Terkenal Biografi Thomas Alva Edison, Kisah paling Inspiratif Dari Penemu Lampu Pijar

Biografi Thomas Alva Edison, Kisah paling Inspiratif Dari Penemu Lampu Pijar

Biografiku.com | Biografi Thomas Alva Edison. Tokoh satu ini dikenal sebagai salah satu penemu paling berpengaruh dan terkenal di Dunia. Dia merupakan penemu paling produktif sepanjang masa. Thomas Alva Edison memberikan pengaruh luar biasa pada kehidupan modern umat manusia. Ia menyumbangkan penemuan-penemuan seperti bola lampu pijar, mesin perekam suara atau phonograf, dan kamera gambar bergerak, serta meningkatkan fungsi telegraf dan telepon.

Di usia 84 tahun, Thomas Alva Edison memperoleh 1.093 paten atas namanya. Selain sebagai penemu, Thomas Alva Edison juga berhasil menjadi produsen dan pengusaha sukses. Dimana ia memasarkan penemuannya kepada publik. Bagaimana kisahnya?

Biodata Thomas Alva Edison

Biografi Thomas Alva Edison, Kisah paling Inspiratif Dari Penemu Lampu Pijar

Nama : Thomas Alva Edison
Lahir : Ohio, Amerika, 11 Februari 1847
Wafat : New Jersey, Amerika, 18 Oktober 1931
Orang Tua : Samuel Ogden Edison, Jr (ayah), Nancy Matthews Elliott (ibu)
Saudara : Samuel Ogden Edison, William Pitt Edison, Marion Wallace Edison, Eliza Smith Edison, Carlile Snow Edison, Harriett Ann
Istri : Mary Stilwell, Mina Miller
Anak : Charles Edison, Thomas Alva Edison Jr., Theodore Miller Edison, William Leslie Edison, Madeleine Edison

Biografi Thomas Alva Edison

Thomas Alva Edison dilahirkan di Milan, Ohio pada tanggal 11 Februari 1847. Ayahnya bernama Samuel Odgen Edison dan ibunya bernama Nacy Mathews. Tahun 1854 orang tuanya pindah ke Port Huron, Michigan. Edison pun tumbuh besar di sana.

Masa Kecil

Sewaktu kecil Edison hanya sempat mengikuti sekolah selama 3 bulan. Gurunya memperingatkan Thomas Alva Edison kecil bahwa ia tidak bisa belajar di sekolah sehingga akhirnya Ibunya memutuskan untuk mengajar sendiri Edison di rumah.

Dianggap Bodoh Sewaktu Kecil

Bioografi Thomas Alva Edison
Nancy Mathews, Ibu Thomas Alva Edison

Kebetulan ibunya berprofesi sebagai guru. Hal ini dilakukan karena ketika di sekolah oleh gurunya, Thomas Alva Edison dianggap murid yang sering tertinggal, bodoh dan ia dianggap sebagai murid yang tidak berbakat.

Walaupun begitu ibunya Nancy Mathews percaya bahwa Thomas Alva Edison bukanlah anak yang bodoh dan terbelakang. keyakinan itulah yang membuat Thomas Alva Edison dikenal sebagai salah satu penemu terbesar dalam sejarah dan dikenang oleh dunia selamanya.

Rasa Ingin Tahu Yang Besar

Meskipun tidak sekolah, Edison kecil menunjukkan sifat ingin tahu yang mendalam dan selalu ingin mencoba. Sebelum mencapai usia sekolah dia sudah membedah hewan-hewan, bukan untuk menyiksa hewan-hewan tersebut, tetapi murni didorong oleh rasa ingin tahunya yang besar.

BACA JUGA :  Biografi Rockefeller, Apa Benar Dia Keluarga Terkaya di Dunia??

Thomas Alva Edison Membuat Telegraf

Pada usia sebelas tahun Thomas Alva Edison membangun laboratorium kimia sederhana di ruang bawah tanah rumah ayahnya. Setahun kemudian dia berhasil membuat sebuah telegraf yang meskipun bentuknya primitif tetapi bisa berfungsi.

Tentu saja percobaan-percobaan yang dilakukannya membutuhkan biaya yang lumayan besar. Untuk memenuhi kebutuhannya itu, pada usia dua belas tahun Edison bekerja sebagai penjual koran dan permen di atas kereta api yang beroperasi antara kota Port Huron dan Detroit.

Agar waktu senggangnya di kereta api tidak terbuang percuma Edison meminta ijin kepada pihak perusahaan kereta api, “Grand Trunk Railway”, untuk membuat laboratorium kecil di salah satu gerbong kereta api. Di sanalah ia melakukan percobaan dan membaca literatur ketika sedang tidak bertugas.

Tahun 1861 terjadi perang saudara antara negara-negara bagian utara dan selatan. Topik ini menjadi perhatian orang-orang. Thomas Alva Edison melihat peluang ini dan membeli sebuah alat cetak tua seharga 12 dolar.

Ia kemudian mencetak sendiri korannya yang diberi nama “Weekly Herald”. Koran ini adalah koran pertama yang dicetak di atas kereta api dan lumayan laku terjual. Oplahnya mencapai 400 sehari.

Dalam biografi Thomas Alva Edison, pada masa ini Edison hampir kehilangan pendengarannya akibat kecelakaan. Tetapi dia tidak menganggapnya sebagai cacat malah menganggapnya sebagai keuntungan karena ia banyak memiliki waktu untuk berpikir daripada untuk mendengarkan pembicaraan kosong.

Tahun 1868 Edison mendapat pekerjaan sebagai operator telegraf di Boston. Seluruh waktu luangnya dihabiskan untuk melakukan percobaan-percobaan tehnik. Tahun ini pula ia menemukan sistem interkom elektrik.

Ribuan Kali Percobaan Sebelum Berhasil

Pada tahun 1877, ia menyibukkan diri dengan masalah yang pada waktu itu menjadi perhatian banyak peneliti yaitu lampu pijar. Edison menyadari betapa pentingnya sumber cahaya semacam itu bagi kehidupan umat manusia.

Thomas Alva Edison Menemukan Lampu

Biografi Thomas Alva Edison

Oleh karena itu Edison mencurahkan seluruh tenaga dan waktunya, serta menghabiskan uang sebanyak 40.000 dollar yang didapat dari hasil menjual penemuannya ke perusahaan-perusahaan dan dalam kurun waktu dua tahun ia melakukan percobaan membuat lampu pijar.

Persoalannya ialah bagaimana menemukan bahan yg bisa berpijar ketika dialiri arus listrik tetapi tidak terbakar. Total ada sekitar 6000 bahan yang dicobanya. Melalui usaha keras Edison, akhirnya pada tanggal 21 Oktober 1879 lahirlah lampu pijar listrik pertama yang mampu menyala selama 40 jam.

[pullquote]…Aku tidak gagal , Aku hanya menemukan 1000 cara yang tidak akan berhasilThomas Alva Edison[/pullquote]

Penemuan Lain Selain Lampu

Dalam Biografi Thomas Alva Edison diketahui bahwa ia  mendapat hak paten pertamanya untuk alat electric vote recorder tetapi tidak ada yang tertarik membelinya sehingga ia beralih ke penemuan yang bersifat komersial. Penemuan pertamanya yang bersifat komersial adalah pengembangan stock ticker.

BACA JUGA :  Biografi Blake Ross - Pembuat Mozilla Firefox

Edison menjual penemuaannya ke sebuah perusahaan dan mendapat uang sebesar 40000 dollar. Uang ini digunakan oleh Edison untuk membuka perusahaan dan laboratorium di Menlo Park, New Jersey. Di laboratorium inilah ia menelurkan berbagai penemuan yang kemudian mengubah pola hidup sebagian besar orang-orang di dunia. Tahun 1877 ia juga menemukan phonograph.

Biografi Thomas Alva Edison, Kisah paling Inspiratif Dari Penemu Lampu Pijar

Masih banyak lagi hasil penemuan Edison yang bermanfaat. Secara keseluruhan Edison telah menghasilkan 1.039 hak paten. Penemuannya yang jarang disebutkan antara lain : telegraf cetak, pulpen elektrik, proses penambangan magnetik, torpedo listrik, karet sintetis, baterai alkaline, pengaduk semen, mikrofon, transmiter telepon karbon dan proyektor gambar bergerak.

Thomas Edison juga berjasa dalam bidang perfilman. Ia menggabungkan film fotografi yang telah dikembangkan George Eastman menjadi industri film yang menghasilkan jutaan dolar seperti saat ini.

Dia pun membuat Black Maria, suatu studio film bergerak yang dibangun pada jalur berputar. Melewati tahun 1920-an kesehatannya kian memburuk dan beliau meninggal dunia pada tanggal 18 Oktober 1931 pada usia 84 tahun.

Thomas Alva Edison dan Nikola Tesla

Bagi Nikola Tesla, Thomas Alva Edison merupakan musuh bebuyutannya dan mantan bosnya saat masih bekerja bersama sama. Dua jenius yang bermusuhan ini mengobarkan “Perang Arus” pada tahun 1880-an atas sistem kelistrikan.

Thomas Alva Edison menemukan arus listrik searah (DC) yang ia anggap terbaik. Sementara Nikola Tesla yang dikenal sebagai ilmuwan listrik handal dan mantan karyawannya menemukan arus listrik bolak balik atau AC yang dianggap paling efisien dan terbaik.

FAKTA UNIK THOMAS ALVA EDISON

Di antara berbagai kisah sukses pendiri General Electric itu terselip beberapa fakta menarik. Berikut ini kami sajikan 10 diantaranya sebagai berikut :

Thomas Alva Edison Sulit Mendengar, Bukan Tuli, Edison kerap kali disebut tuli. Padahal ia bukan sama sekali tidak bisa mendengar, namun memiliki kesulitan untuk mendengar secara sempurna. Penyebabnya berbeda menurut beberapa sumber. Ada yang menyebut karena demam ketika ia masih kecil serta beberapa kali infeksi bagian tengah telinga yang tidak diobati. Ada juga yang menyebutkan karena telinganya dipukul kondektur kereta api ketika laboratorium kimianya di gerbong barang terbakar.

Surat kabar di atas kereta pertama, Kegemaran Edison bereksperimen di gerbong kereta api membuatnya memiliki laboratorium di dalam gerbong barang meski akhirnya laboratorium itu terbakar. Edison kemudian membangun kembali laboratorium kimia dan percetakan di bagasi mobil. Dari sinilah ia mempublikasikan Grand Trunk Herald yang merupakan surat kabar pertama yang dipublikasikan di atas kereta.

BACA JUGA :  Biografi George Soros, Pria 'Biang Keladi' Penyebab Krisis Moneter Indonesia dan Asia

Dot dan Dash,Edison memiliki 3 orang anak dari pernikahannya dengan Mary Stilwell. Dua orang anaknya diberi nama panggilan unik, Dot (Marion Estelle Edison) dan Dash (Thomas Alva Edison Junior), yang diduga diambilnya dari lambang yang digunakan dalam sandi Morse yaitu titik “.” dan garis “-”.

Melamar Mina dengan kode Morse, Setelah Mary Stilwell meninggal dunia, Edison bertemu Mina Miller yang adalah seorang anak penemu, Lewis Miller. Ia mengajari Mina kode Morse agar mereka dapat berkomunikasi secara rahasia dengan ketukan kode di tangan mereka. Suatu hari Edison bertanya kepada Mina: .- – ..- .-.. -.. -.- – ..- – .- .-. .-. -.- – . yang kemudian dijawab Mina dengan: -.- . … Tak lama kemudian, keduanya pun menikah.

Menolak disebut gagal, Edison memprotes sebuah surat kabar yang memuat judul berita utama: “Setelah 9.955 kali gagal menemukan bola lampu pijar, Edison akhirnya berhasil menemukan lampu yang menyala”. Ia meminta judul berita itu diganti. Keesokan harinya, atas permintaan Edison, surat kabar itu mengganti judul berita utamanya menjadi: “Setelah 9.955 kali berhasil menemukan lampu yang gagal menyala, Edison akhirnya berhasil menemukan lampu yang menyala”

Paten pertama yang gagal, Pada tahun 1869, di usianya yang ke-22, Edison memperoleh paten pertamanya untuk mesin perekam suara telegrafik yang dirancangnya untuk badan legislatif. Dengan alat itu, setiap anggota badan legislatif cukup menggerakkan satu tombol pada mesin yang akan merekam RUU yang dipilihnya. Sayangnya, alat tersebut ditolak badan legislatif karena cara kerjanya yang lambat.

Mesin tato, Pada tahun 1876, Edison mematenkan Stencil-pens, sebuah alat yang kemudian dimodifikasi Samuel O’Reilly untuk menjadi mesin tato pertama. Namun ia tetap dianugerahi penghargaan atas penemuan mesin tato yang pertama.

Laboratorium riset industri pertama, Setelah menjual quadruplex telegraf yang dibeli Western Union seharga $10 ribu, Edison menggunakan uang yang diperolehnya untuk membangun sebuah tempat yang sengaja akan dikhususkannya untuk terus menghasilkan serta mengembangkan produk inovasi teknologi. Tempat yang terletak di Menlo Park, New Jersey itu akhirnya berkembang menjadi laboratorium riset industri pertama di dunia.

Penyihir Menlo Park, Julukan tersebut didapat Edison setelah berhasil menemukan fonograf pada tahun 1877 sekaligus mengangkat popularitasnya. Pencapaian itu sangat tidak disangka-sangka oleh banyak orang sehingga tampak seperti sihir. Fonograf pertamanya berhasil merekam suara pada kertas timah yang mengelilingi sebuah silinder beralur. Namun kulitas suara yang dihasilkan masih buruk dan hasil rekamannya hanya bisa diputar ulang beberapa kali saja.

Listrik untuk semua, Konsep dan implementasi pembangkit tenaga listrik beserta pendistribusiannya ke rumah, kantor, dan pabrik sangat penting dalam perkembangan dunia industrialisasi modern. Edison lah yang pertama kali muncul dengan konsep itu. Pembangkit tenaga listriknya yang pertama dibangun di Manhattan Island, New York pada 1882.

Advertisement