Beranda Tokoh Matematika Biografi Maria Agnesi, Perintis Kalkulus Integral dan Diferensnial

Biografi Maria Agnesi, Perintis Kalkulus Integral dan Diferensnial

Biografiku.com | Profil dan biografi Maria Agnesi. Wanita asal Italia ini dikenal sebagai ilmuwan yang luar biasa. Ia memberikan kontribusi yang sangat besar di bidang matematika dan filsafat. Ia menulis buku pertama tentang kalkulus integral dan diferensial.

Biografi Maria Agnesi, Perintis Kalkulus Integral dan Diferensnial

Karena kecerdasannya, ia diangkat sebagai professor di Universitas Bologna, Italia. Dia bukan hanya seorang jenius dalam matematika tetapi ia juga terbukti sebagai wanita yang sangat baik dan religius.

Biografi Maria Agnesi

Maria Gaetana Agnesi lahir pada tanggal 16 Mei 1718 di Milan, Italia. Ia lahir dari sebuah keluarga kaya. Ayahnya, Pietro Agnesi bekerja sebagai profesor matematika di Universitas Bologna.

Pietro Agnesi sangat ambisius dan ingin mengangkat keluarganya ke jajaran bangsawan Milan. Untuk mencapainya, ia menikahi seorang wanita bangsawan bernama Anna Fortunata Brivio.

Anak Ajaib

Ketika ibunya meninggal, Maria memilih tinggal di rumah untuk mengurus rumah. Maria menunjukkan tanda-tanda kecerdasan yang luar biasa sejak awal kehidupan dan dia dikenal sebagai anak ajaib.

Maria Agnesi tahu bagaimana berbicara bahasa Italia dan Prancis bahkan sebelum ia berusia 6 tahun. Pada saat Maria muda berusia 11 tahun, ia sudah dia fasih tidak hanya dalam bahasa Italia dan Prancis tetapi dia juga bisa berbicara bahasa Latin, Jerman, Yunani, Ibrani, dan Spanyol.

Maria disebut sebagai “Tujuh Lidah Orator”. Dia adalah anak yang cerdas yang membantu mendidik adik laki-lakinya. Ketika dia berusia 9 tahun, dia membuat kagum beberapa cendekiawan paling terkemuka di zaman mereka dengan menulis pidato dalam bahasa Latin yang berlangsung selama satu jam.

Dia berbicara tentang hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan. Pada saat Maria mencapai usia 12 tahun, Maria terserang penyakit yang tidak dapat diidentifikasi siapa pun.

BACA JUGA :  Biografi Irene Kharisma Sukandar - Grand Master Catur Indonesia

Namun, dokter mendiagnosis bahwa dia belajar dan membaca yang berlebihan sebagai penyebabnya. Sehingga dia disarankan juga lebih aktif menunggang kuda dan menari. Menari dan menunggang kuda tidak berhasil, Maria masih menderita kejang-kejang sehingga dia diberitahu agar tidak belajar tidak berlebihan.

Setelah ibu Agnesi meninggal, ayahnya menikah lagi sebanyak dua kali. Maria kekmudian menjadi anak tertua dari 23 bersaudara, termasuk saudara tiri. Selain belajar, dia pada dasarnya berkewajiban untuk mendidik saudara-saudaranya.

Tugas inilah yang membuatnya tidak bisa melakukan apa yang sangat ingin dilakukannya yaitu masuk ke biara. Saat itu dia sudah sangat religius. Faktanya, dia meminta ayahnya untuk mengirimnya ke biara tetapi ayahnya menolak.

Awal Menekuni Ilmu Matematika

Kebanyakan remaja berusia 14 tahun terlalu sibuk melakukan banyak hal kecuali sekolah dan pekerjaan rumah. Tapi Agnesi adalah seorang anak ajaib sehingga tidak mengherankan jika dia sudah belajar geometri dan ilmu balistik.

Pikiran dan temuannya sangat mengesankan sehingga pada usia 15 tahun, ayahnya mengumpulkan sekelompok pria paling terpelajar di Bologna agar mereka dapat mendengar apa yang dia katakan.

Pertemuan ini direkam dan dapat ditemukan di Lettres sur l’Italie. Mereka juga tercatat dalam Propositiones Philosophicae yang ditulis oleh ayahnya. Karya Pietro Agnesi ini diterbitkan pada tahun 1738.

Dalam pertemuannya ini ia membahas dan mempertahankan sekitar 190 tesis ilmiah. Perlu dicatat bahwa meskipun dia brilian, Agnesi sangat pemalu dan tidak terlalu suka tampil atau diminta untuk berbicara di depan suatu kelompok.

Meskipun Agnesi dianggap cukup cantik dan keluarganya dipandang sebagai salah satu yang terkaya di Bologna, Namun ia tampaknya tidak tertarik pada pernikahan.

Karya Maria Agnesi

Dikatakan oleh Dirk Jan Struik bahwa Agnesi adalah matematikawan wanita pertama yang terpenting. Karya paling berharga dari Agnesi adalah Instituzioni ad uso della gioventu italiana yang dia terbitkan di Milan pada tahun 1748.

BACA JUGA :  Biografi Cut Nyak Meutia, Kisah Perjuangan Pahlawan Wanita Dari Aceh

Karya komprehensif itu terdiri dari dua jilid yang mana merupakan pengantar dalam memahami karya matematikawan Euler dan didalamnya mencakup aljabar, analisis, kalkulus integral dan diferensial.

Pembahasannya lainnya mengenai  kurva kubik menyebabkan ia kemudian dikenal sebagai “Penyihir Agnesi” karena kesalahan dengan kata Italia “versiera” yang disalahartikan sebagai “versicra” (penyihir).

Professor Matematika Bologna

Paus Benediktus XIV menunjuk Agnesi sebagai guru besar matematika di Universitas Bologna pada tahun 1750. Itu terjadi setelah ayahnya jatuh sakit.

Agnesi kemudian menuli yang berfokus pada Traite analytique des section coniques du marquis de l’Hopital. Itu adalah salah satu karyanya yang paling dipuji tetapi tidak dipublikasikan.

Ketika ayahnya meninggal pada tahun 1752, dia melaksanakan tujuannya yang telah lama ia sukai yaitu mengabdikan dirinya pada studi teologi.

Pada saat yang sama dia juga mengabdikan waktunya untuk membantu yang sakit. Salah satu pakar matematika terkenal ini, Maria Gaetana Agnesi meninggal pada 9 Januari 1799, dalam usia 80 tahun.

Advertisement