Beranda Biografi Tokoh Dunia Biografi George Soros, Pria ‘Biang Keladi’ Penyebab Krisis Moneter Indonesia dan Asia

Biografi George Soros, Pria ‘Biang Keladi’ Penyebab Krisis Moneter Indonesia dan Asia

Biografiku.com | George Soros dikenal sebagai seorang spekulan dan trader mata uang terkenal di dunia. Orang ini merupakan seorang pebisnis yang menjadi ‘biang keladi’ atau penyebab krisis moneter di Asia khususnya di Indonesia. Ia adalah orang yang sangat ahli dalam hal trading forex atau perdagangan mata uang. George Soros juga menjadi penyebab krisis mata uang Inggris tahun 1992. Bahkan karena aksinya itu ia dijuluki sebagai The Man Who Broke the Bank of England.

Biografi George Soros, Pria 'Biang Keladi' Penyebab Krisis Moneter Indonesia dan Asia

Biografi George Soros

George Soros terlahir dengan nama Lengkap György Schwartz. Ia dilahirkan pada tanggal 12 Agustus 1930 di Budapest, Hungaria. Ia juga dikenal sebagai György Schwartz seorang spekulan keuangan, investor saham, dermawan dan seorang aktivis politik di Amerika.

Soros adalah seorang kapitalis radikal, pelaku bisnis keuangan dan ekonomi, penanam modal saham, dan aktivis politik yang berkebangsaan Amerika Serikat. George Soros adalah seorang Yahudi dan pernah dipenjarakan sewaktu saat Perang Dunia I.

Pria berkebangsaan Yahudi Kelahiran Hungaria ini banyak mengalami pahit getirnya kekejaman Nazi hingga pendudukan Soviet di negaranya.

Pernah Hidup Miskin di Inggris

Tahun 1947 meninggalkan Hungaria menuju London. Saat pertama hidup di Inggris, George Soros hidup terlunta-luntanya di London. Ia kemudian bekerja keras agar bisa bertahan hidup disana. Hal ini yang kemudian membentuk kepribadiannya seperti sekarang ini.

Biografi George Soros, Pria Yang Menjadi 'Biang Keladi' Penyebab Krisis Moneter Indonesia

Di Inggris ia mengenyam pendidikan di London School of Economics berkat usahanya kerasnya. Pada saat itulah dia berkenalan secara langsung dengan filsuf Karl Popper, yang menulis buku berjudul ”The Open Society and Its Enemies.”

BACA JUGA :  Biografi William Harley, Kisah Pendiri Harley Davidson Motor Tangguh Asal Amerika

Mendirikan Quantum Fund

Sebagai lulusan sarjana ekonomi, ia kemudian mulai bekerja pada bidang keuangan. Ia memulai karir bisnisnya dengan bekerja di bank Inggris dan kemudian Amerika Serikat. Setelah bekerja cukup lama di bank ia kemudian mendirikan perusahaan investor bernama Double Eagle pada tahun 1969.

Biografi George Soros, Pria Yang Menjadi 'Biang Keladi' Penyebab Krisis Moneter Indonesia

Keuntungan perusahaan yang ia dirikan ini kemudian ia jadikan modal awal mendirikan perusahaan Soros Fund Management tahun 1970. Selanjutnya Double Eagle diubah namanya menjadi Quantum Fund. Perusahaan ini memiliki aset pada awalnya sebesar 12 juta dollar dan pada tahun 2011, Asetnya berkembang hingga 25 miliar dollar.

George Soros juga merumuskan Teori Umum Refleksivitas untuk pasar modal. Teorinya memberikan gambaran yang jelas tentang aset dan nilai fundamental pasar sekuritas, serta perbedaan nilai yang digunakan untuk shorting dan swapping dalam saham.

Pria Penghancur Mata Uang Poundsterling

George Soros dikenal sebagai “The Man Who Broke the Bank of England” karena penjualan mata uang yang singkat atau trading mata uang senilai 10 miliar pound sterling. Akibat aksinya ini, ia mendapat untung sebesar 1 miliar dollar Amerika ketika krisis mata uang Inggris yang disebut ‘Black Wednesday’ tahun 1992 .

Menjadi Kaya Raya Berkat Spekulan Mata Uang

Pada usia mendekati 50 tahun kekayaan George Soros mendekati 100 juta dollar. Sepertiganya merupakan kekayaan pribadi. Kekayaannya ia dapat dari hasil trading forex atau mata uang, investasi saham serta mendirikan perusahaan keuangan.

Suatu jumlah yang lebih dari cukup untuk kehidupan keluarga Soros. Dari sini mulai berpikir, apa yang akan dilakukan. Akhirnya diputuskan membentuk Open Society Institute dengan tujuan memajukan masyarakat tertutup. Ia berfikir menjadikan masyarakat terbuka lebih mampu bertahan hidup; mempromosikan mode berpikir kritis.

BACA JUGA :  Biografi Arthur Davidson, Kisah Pendiri Harley Davidson Motor Tangguh Asal Amerika

Dengan yayasannya itu Soros membantu negara-negara (bekas) satelit Uni Soviet di Eropa Timur berdiri serta negara-negara lain di Asia dan Amerika Latin Beberapa berhasil tetapi ada juga yang gagal. Terakhir adalah ketika dia berkampanye untuk menentang pemilihan kembali Presiden George W. Bush tahun 2004.

Seperti diakuinya, peranannya yang bagaikan seorang negarawan tanpa negara ini karena pada dirinya terdapat tiga hal. Pertama mempunyai kemampuan dalam hal mengembangkan kerangka konseptual, kedua peletak keyakinan-keyakinan etis dan politis yang teguh dan ketiga karena mempunyai banyak uang.

Selain sebagai pendiri lembaga Soros Fund Management dan Open Society Institute dan juga menjabat sebagai Direktur Utama dari lembaga Council on Foreign Relations. Dia juga banyak memberi bantuan pada Partai Solidaritas Buruh di Polandia, Lembaga Kemanusiaan Charter 77 di Cekoslovakia (sekarang Rep. Ceko). Ia juga kontribusi aktif pada suatu partai politik di Uni Soviet yang sangat berpengaruh.

Dana dan organisasi dari lembaga Georgia’s Rose Revolution yang didirikannya juga berjalan dengan baik. Di Amerika Serikat ia juga dikenal sebagai penyumbang dana terbesar sejak era Presiden George W. Bush gagal dan terpilih kembali menjadi Presiden Amerika.

Penyebab Krisis Moneter di Indonesia

George Soros terkenal sebagai biang kerok atau penyebab krisis moneter tahun 1997 di sejumlah negara di Asia khususnya di Indonesia. Beberapa negara yang paling terkena dampaknya adalah Korea Selatan, Indonesia, dan Thailand akibat ulah Soros.

Aksi George Soros kala itu melakukan aksi menghimpun dana dari para investor melalui perusahaan Quantum Fund miliknya. Bermodal kurang dari 1 miliar dollar, George Soros yang dikenal sebagai spekulan kelas atas ini pun berspekulasi atas baht (mata uang thailand). Ia yakin bahwa mata uang bath akan mengalami devaluasi yang parah atas mata uang dollar Amerika.

BACA JUGA :  Ingin Investasi Saham Tapi Bingung? Ini Tips dan Panduannya Untuk Pemula

Tak berselang lama, kebijakan nilai tukar mata uang Thailand berubah. Membuat nilai mata uang baht kemudian terjun bebas hingga 60 persen melawan dolar Amerika. Quantum Fund milik George Soros mendapatkan untung yang fantastis.

Biografi George Soros, Pria 'Biang Keladi' Penyebab Krisis Moneter Indonesia dan Asia

Akibat runtuhnya nilai mata uang Bath, arus modal investor mengalir deras keluar dari Thailand. Akibat aksi ini, tak berselang lama, kondisi yang sama kemudian mulai menjalar ke beberapa negara Asia lainnya seperti Korea Selatan dan Indonesia dan negara lain di Asia.

Para pemodal besar di negara tersebut ramai-ramai mencabut modalnya dari negara-negara tersebut membuat gejolak luar biasa dalam sektor ekonomi. Sehingga membuat harga bahan pokok melambung tinggi.

Akibat aksi spekulasinya terhadap mata uang menyebabkan mata uang ketiga negara tersebut yakni Thailand, Korea Selatan dan Indonesia menjadi rendah bahkan sampai sekarang ini terasa efeknya. Bahkan di Indonesia, Krisis moneter membuat Presiden Soeharto lengser dari jabatannya sebagai presiden diakibatkan krisis moneter yang tinggi.

Hong Kong, Malaysia, dan Filipina juga terpengaruh tapi tidak sebesar tiga negara sebelumnya. China, Taiwan, dan Singapura hampir tidak terpengaruh. Jepang tidak terpengaruh banyak tapi mengalami kesulitan ekonomi jangka panjang.

Umumnya di negara-negara seperti Thailand dan Indonesia, Soros dianggap lebih negatif sebagai kriminal ekonomi yang membuat ketidakstabilan ekonomi Asia. Ini karena dengan jumlah simpanan uangnya yang besar mengguncang nilai mata uang Asia.

Advertisement