Beranda Motivator Terkenal Biografi Merry Riana, Kisah Inspiratif Dari Perjuangan Motivator Wanita Tersukses

Biografi Merry Riana, Kisah Inspiratif Dari Perjuangan Motivator Wanita Tersukses

Biografiku.com | Merry Riana dikenal sebagai motivator wanita Tersukses di Indonesia. Bukunya yang berjudul “Mimpi Sejuta Dolar” merupakan kisah perjalanan kehidupannya yang ia tulis. Buku itulah menjadi buku inspiratif dan motivatif yang yang terinspirasi dari kisah Merry Riana seorang Entrepreneur wanita yang sukses di usia muda.

Biografi Merry Riana

Merry Riana juga dikenal sebagai seorang speaker, trainer dan menjadi motivator wanita No.1 di Asia. Merry Riana yang menjadi salah satu Enterpreneur dan Motivator wanita tersukses ini berasal dari Indonesia,

Biodata Merry Riana

NamaMerry Riana
LahirJakarta, 29 Mei 1980
SuamiAlva Christopher Tjenderasa
BukuMimpi Sejuta Dollar
ProfesiEnterpreneur, Speaker, dan Trainer

Biografi Merry Riana

Merry Riana dilahirkan di pada tanggal 29 Mei 1980 di Jakarta, ayahnya bernama Ir. Suanto Sosrosaputro dan ibunya bernama Lynda Sanian. Merry Riana lahir dan tumbuh di Jakarta dalam sebuah keluarga sederhana keturunan Tionghoa. Orangtua Merry adalah seorang pebisnis dan ibu rumah tangga.

Masa Kecil

Merry Riana merupakan anak sulung dari 3 bersaudara. Adiknya bernama Aris dan juga Erick. Sebagai anak tertua dalam keluarga, ia harus menjadi panutan dalam keluarganya agar adik-adiknya dapat mencontohnya.

Merry Riana memulai pendidikannya di Sekolah Dasar (SD) Don Bosco Pulomas, tamat dari sana ia kemudian masuk di SMP Santa Ursula dan juga SMA ia lanjutkan di sekolah yang sama yaitu SMA Santa Ursula yang merupakan sekolah katolik khusus perempuan yang berada di Jakarta Pusat.

Setelah lulus dari SMA, Merry Riana ingin melanjutkan kuliahnya di Universitas Trisakti. Namun, cita-cita untuk kuliah di Jurusan Teknik Elektro Universitas Trisakti buyar karena kerusuhan besar di tahun 1998.

Kuliah Di Singapura

Hal inilah yang kemudian akan merubah takdirnya. Karena kondisi yang tidak aman akibat kerusahan tersebut, Merry Riana kemudian memilih kuliah di Singapura untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Ayah Merry yaitu Suanto Sosrosaputro memutuskan untuk mengirim anaknya belajar di luar negeri. Dan Singapura kala itu merupakan sebuah pilihan yang paling masuk akal karena jaraknya yang relatif dekat, lingkungan yang aman dan sistem pendidikannya yang bagus.

Akhirnya Nanyang Technological University Singapore menjadi pilihannya. Merry mulai belajar di bangku kuliah di jurusan Electrical and Electronics Engineering (EEE) di Nanyang Technological University (NTU) pada tahun 1998.

Merry mengaku jurusan ini menjadi jurusan paling masuk akal baginya saat itu. Merry bercita-cita menjadi seorang insinyur. Cita-citanya tersebut mungkin karena ingin membantu sang ayah dalam menjalankan bisnis.

BACA JUGA :  Biografi Nick Vujicic, Melihat Bukti Bahwa Tuhan Itu Maha Adil

Perjuangan Hidup di Singapura

Tanpa persiapan yang memadai untuk kuliah di luar negeri, Merry sempat gagal dalam tes bahasa Inggris di Nanyang Technological University. Tanpa persiapan bekal dana yang memadai pula, Merry meminjam dana dari Pemerintah Singapura.

Dalam Biografi Merry Riana, Ia meminjam dana beasiswa dari Bank Pemerintah Singapura sebesar $40.000 dan harus dilunasi setelah ia lulus kuliah dan bekerja. Dana tersebut sangatlah minim, karena setelah dihitung-hitung ia hanya mangantungi $10 selama seminggu.

Untuk berhemat, Merry menyiasatinya dengan hanya makan mie instant di pagi hari,makan siang dengan 2 lembar roti tanpa selai, ikut seminar dan perkumpulan di malam hari demi makan gratis, bahkan untuk minumpun ia mengambil dari air keran/tap water di kampusnya.

Hal itu berangsur hampir setiap hari di tahun pertamanya kuliah. Kehidupan yang sangat memprihatinkan tersebut mendorongnya untuk mencari penghasilan diluar.

Dari mulai membagikan pamflet/brosur di jalan,menjadi penjaga toko bunga,dan menjadi pelayan Banquet di hotel. Ketika menyadari hidupnya tak berubah meski sudah memasuki tahun kedua kuliah, Merry mulai membangun mimpi.

[pullquote]….Saya membuat resolusi ketika ulang tahun ke-20. Saya harus punya kebebasan finansial sebelum usia 30. Dengan kata lain, harus jadi orang sukses. The lowest point in my life membuat saya ingin mewujudkan mimpi tersebut – Merry Riana.[/pullquote]

Karena tak punya latar belakang pendidikan dan pengalaman bisnis, Merry mengumpulkan informasi dengan mengikuti berbagai seminar dan melibatkan diri dalam organisasi kemahasiswaan yang berhubungan dengan dunia bisnis.

Jatuh Bangun Dalam Berbisnis

Tanpa pengalaman dan pengetahuan bisnis yang memadai, Merry terjun ke dalam dunia bisnis. Itu ia lakukan karena ia mengetahui bahwa memiliki pekerjaan biasa tidak cukup untuk memenuhi impiannya untuk sukses di usia 30 tahun.

Ia mencoba berbagai peluang bisnis. Diapun mencoba peruntungan dengan bisnis pembuatan skripsi,bisnis MLM,mencoba bermain saham,yg semuanya berakhir dengan kegagalan.

Biografi Merry Riana

Merry juga mencoba praktik dengan terjun ke multi level marketing meski akhirnya rugi 200 dollar. Merry bahkan pernah kehilangan 10.000 dollar ketika memutar uangnya di bisnis saham.

Mentalnya sempat jatuh meski dalam kondisi tersebut masih bisa menyelesaikan kuliah Sayang, Merry kehilangan semua investasinya dan terpuruk. Meski begitu, Merry kembali bangkit dan berusaha keras untuk menjadi entrepreneur.

Merry mulai berusaha dari awal dengan belajar secara sungguh-sungguh tentang seluk beluk pasar. Setelah merasa siap, ia pun memutuskan untuk menekuni industri perencanaan keuangan.

Merry berpikir itulah hal yang akan membuatnya mampu mewujudkan impiannya dalam waktu yang relatif singkat. Tamat kuliah, barulah Merry mempersiapkan diri dengan matang.

Bersama Alva Tjenderasa yang merupakan temannya ketika kuliah dulu dan kini menjadi suaminya, Berdua mereka mulai menjalankan usaha bersama, Belajar dari pengalaman para pengusaha sukses.

BACA JUGA :  Biografi Ratu Elizabeth II, Ratu Kerajaan Inggris Yang Paling Lama Berkuasa

Merry Riana kemudian memulai dari sektor penjualan di bidang jasa keuangan. Saat Merry memulai karier sebagai seorang penasihat keuangan, ia harus bergulat dengan sejumlah tantangan dan hambatan.

Orang tuanya, dosen serta teman-temannya kurang setuju dengan keputusan Merry tersebut. Merry saat itu belum memiliki kemampuan berbahasa Mandarin padahal lebih dari separuh penduduk Singapura ialah etnis China.

Giat Bekerja Keras dan Pantang Menyerah

Sebagai seorang pendatang asing di sana, pengalaman dan relasi Merry sangat terbatas. Namun, satu alasan yang membuat Merry pantang menyerah ialah usianya yang masih muda dan masih lajang sehingga ia merasa lebih bebas dan lebih berani mengambil risiko.

Tanpa merasa terlalu terbebani dengan kemungkinan gagal atau keharusan untuk berhasil, Merry lebih memilih untuk memfokuskan diri pada pengalaman dan pelajaran yang ia bisa dapatkan selama fase-fase awal kariernya.

Tapi Merry sudah membulatkan tekad. Ia bekerja 14 JAM DALAM SEHARI, berdiri di dekat stasiun MRT & halte bus untuk menawarkan asuransi, bahkan ia bekerja sampe tengah malam dan baru pulang jam 2 dini hari, belum lagi pendapatan yang tidak pasti membuatnya terpaksa kembali berhemat untuk mengatur kebutuhan sehari-hari.

Sukses Sebagai Konsultan Keuangan

Sampai akhirnya ia sukses sebagai Financial Consultant yang menjual produk-produk keuangan dan perbankan seperti asuransi,kartu kredit.deposito,tabungan,dll. Dalam enam bulan pertama karirnya di Prudential, Merry berhasil melunasi utangnya sebesar 40 ribu dolar Singapura.

Awal Sebuah Kesuksesan

Tepat satu tahun pertamanya ia berhasil mendapatkan penghasilan sebesar 200 Ribu Dollar Singapura atau sektar 1,5 Milyar Rupiah. Merry Riana kemudian dianugrahi Penghargaan Penasihat Baru Teratas yang diidam-idamkan banyak orang yang menekuni profesi penasihat keuangan pada tahun 2003.

Kemudian di tahun 2004, prestasi Merry yang cemerlang membuatnya dipromosikan sebagai manajer. Merry lalu memulai bisnisnya sendiri setelah diangkat menjadi manajer dengan menyewa kantor dan memiliki karyawan sendiri.

Merry Riana kemudian mendirikan MRO (Merry Riana Organization) sebuah perusahaan jasa keuangan selain itu ia juga mendirikan MRO Consultancy yang bergerak di bidang pelatihan, motvasi serta percetakan buku yang berbasis di Singapura.

Bersama timnya di MRO, Merry memiliki program pemberdayaan perempuan dan anak-anak muda. Anggota timnya di lembaga ini bahkan tergolong muda, berusia 20-30 tahun. ”Saya ingin menampung orang muda yang punya ambisi dan semangat seperti saya,” katanya.

Keinginannya untuk berbagi ini tak hanya dilakukan di Singapura. Pada ulang tahunnya ke-30, Merry membuat resolusi baru, yaitu memberi dampak positif pada satu juta orang di Asia, terutama di tanah kelahirannya, Indonesia.

Tahun 2005, Merry menerima penghargaan sebagai penghargaan Top Agency of the Year dan penghargaan Top Rookie Agency. Hingga kini Merry telah memotivasi dan melatih ribuan profesional dan eksekutif dalam bidang penjualan, motivasi dan pemasaran. Dalam perusahaannya, Merry menaungi 40 penasihat keuangan, yang uniknya memiliki usia yang masih belia (antara 21- 30 tahun).

BACA JUGA :  Biografi Tung Desem Waringin, Kisah Perjalanan Motivator Terbaik Indonesia

Media-mediapun berbondong-bondong memberitakan kisah suksesnya dan dengan segera Merry Riana dikenal sebagai seorang entrepreneur wanita yang sukses dan menjadi Motivator untuk membagikan ilmu dan kiat-kiat suksesnya agar setiap orang menjadi pribadi-pribadi yang sukses.

Kini, Merry Riana mempunyai mimpi untuk memberikan dampak positif bagi 1 juta orang di Asia,terutama di Indonesia. Salah satunya dengan meluncurkan buku “Mimpi Sejuta Dolar” yang sangat inspiratif dan akan diangkat ke layar lebar.

Merry menyatakan bahwa motivasinya tidak hanya berasal dari keinginan untuk memberikan kehidupan yang lebih baik pada kedua orangtuanya tetapi juga dari ambisinya untuk membantu generasi muda lainnya untuk melakukan hal serupa.

Ia berharap para pemuda mampu memberikan kehidupan yang lebih baik, tak hanya bagi diri mereka sendiri tetapi juga orang tua mereka dan anggota keluarga mereka yang lain.

Buku Best Seller ‘Mimpi Sejuta Dollar’

Biografi Merry Riana, Kisah Inspiratif Dari Perjuangan Motivator Wanita Tersukses

Buku ” Mimpi Sejuta Dolar ” sendiri sudah menjadi National Bestseller hanya dalam waktu 1 bulan setelah peluncurannya. Buku ini menarik perhatian publik Singapura dan Asia Tenggara karena menuliskan tentang prestasi Merry Riana menghasilkan S$ 1.000.000 pada usia 26 tahun yang Awalnya, Merry Riana adalah mahasiswi Nanyang Technological University yang berhutang sebanyak S$ 40.000.

Profil kesuksesan Merry Riana mulai dikenal setelah muncul di artikel The Strait Times pada tanggal 26 Januari 2007 yang berjudul “She’s made her first million at just age 26” (“Ia mencapai satu juta dolar pertamanya di usia 26 tahun“).

Merry Riana aktif sebagai pembicara di berbagai seminar, perusahaan, sekolah dan media massa di Singapura dan beberapa negara di Asia Tenggara. Ia dikenal giat dalam memanfaatkan jejaring sosial Twitter melalui akun twitternya di @MerryRiana

Kata-kata Motivasi dari Merry Riana

Berpikir positif adalah pekerjaan yang mudah, yang Anda perlukan hanyalah ‘jangan berpikir negatif’.

Hidup ini seperti mengendarai sepeda. Kita akan melaju terus, selama kita masih mengayuh pedalnya.

Berubahlah sebelum perubahan itu yang akan memaksa Anda.

Hidup mungkin penuh dengan masalah. Tapi selama kamu memberikan yang terbaik & terus berdoa, segalanya akan indah pada waktunya.

Berikan senyuman termanismu walau saat terpedih di hatimu, setidaknya kamu masih bisa membahagiakan orang-orang di sekitarmu.

Lakukan kebaikan dan kebaikan-Nya pun akan semakin terasa.

Jangan hanya puas jadi penonton dan komentator. Jadilah sutradara dan pemain.

KESEMPATAN sudah menunggu lama di depan kita. Cepat bergerak, sebelum orang lain datang menjemputnya.

Kenikmatan & penderitaan hanya sementara. Jangan terhanyut oleh kenikmatan sementara jangan menyerah karena penderitaan sementara.

Jika kita menunggu sampai semua keadaan sudah sempurna baru kita mengambil tindakan, mungkin kesempatannya sudah hilang.

Jika kita bersalah pada orang lain akui kesalahan dan minta maaf. Jika orang lain bersalah pada kita: dengar dan maafkan.

Jangan meremehkan hal-hal kecil. Hal-hal besar hanya bisa tercapai dengan mencapai hal-hal kecil itu terlebih dahulu.

– Merry Riana –
Advertisement