Beranda Pahlawan Nasional Biografi Laksamana Malahayati, Sang Laksamana Wanita Pertama Di Dunia

Biografi Laksamana Malahayati, Sang Laksamana Wanita Pertama Di Dunia

Biografiku.com | Laksamana Malahayati dikenal sebagai Jenderal Angkatan Laut wanita pertama di dunia. Dalam sejarahnya, Perempuan yang merupakan Panglima perang Kesultanan Aceh ini memimpin 2000 orang inong bale (perjuang perempuan) bertempur melawan angkatan laut Belanda.

Biografi Laksamana Malahayati

Berbagai literatur Barat dan China menyebutkan bahwa Laksamana Malahayati berhasil membunuh Cornelis de Houtman, pria Belanda yang menemukan jalan ke kepulauan Indonesia dalam pertarungan satu lawan satu di geladak kapal. Cornelis merupakan orang Belanda yang membuka jalan bagi VOC yang kemudian menjajah kepulauan Indonesia. Bagaimana kisah dari Laksamana Malahayati?

Biografi Laksamana Malahayati

Nama AsliKeumalahayati
DikenalLaksamana Malahayati
LahirAceh Besar, 1550
WafatJuni 1615
AyahLaksamana Zainal Abidin

Perjalanan Hidup sang Laksamana Wanita Asal Aceh

Sebagai seorang anak yang terlahir dari keturunan pendiri kerajaan di Aceh, membuat beliau dianugerahi semangat juang tinggi.

Bagaimana tidak, sang kakek tercinta yang berasal dari ayahnya bernama Laksamana Muhammad Said Syah ternyata merupakan putra dari Sultan Salahuddin Syah.

Adapun Sultan Salahuddin Syah sendiri, merupakan putra dari Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah yang merupakan sang pendiri Kerajaan Aceh Darussalam.

Diturunkan dari sang ayah yang seorang laksamana, ternyata sejak belia Keumalahayati telah menyadari adanya semangat juangnya yang menggebu gebu.

Berdasarkan dari kemauannya sendiri, akhirnya beliau memutuskan untuk memperdalam ilmunya dengan belajar di Akademik Mahad Baitul Maqdis.

Meski terlahir sebagai wanita, beliau tetap membuktikan bakat terbaiknya di bidang militer hingga menjadi lulusan terbaik.

Dalam biografi Laksamana Malahayati, beliau bertemu dengan pria idamannya yang ternyata merupakan seniornya sendiri ketika belajar di akademi.

BACA JUGA :  Biografi Cut Nyak Meutia, Kisah Perjuangan Pahlawan Wanita Dari Aceh

Pria yang berhasil mencuri hati wanita tangguh ini bernama Mahad Baitul Maqdis, dan berhasil menjadi panglima protokol istana.

Usai kelulusan, pasangan tangguh ini pun menikah dan menjalani kehidupan rumah tangga seperti pada umumnya pasangan suami istri umumnya.

Memulai kehidupan baru, pasangan ini pun tetap mempertahankan keamanan serta ketenteraman Kerajaan dari berbagai gangguan eksternal.

Sayangnya setelah lama sempat hidup bersama, sang suami gugur di medan pertempuran saat melawan Portugis di Teluk Haru.

Hasil peperangan tersebut memang dimenangkan pihak Kerajaan Darussalam, namun sayangnya harus ada banyak korban berguguran termasuk suaminya sendiri.

Laksamana Wanita Pertama Di Dunia

Rasa sedih ditinggalkan pasangan hidup, justru membuat beliau semakin bangkit dan berubah menjadi Panglima Angkatan Laut Wanita pertama yang ada di dunia.

Armada yang dipimpinnya pun berisikan para janda dan diberi nama Inong Balee, yang mana suami dari para janda tersebut juga gugur di medan perang.

Biografi Laksamana Malahayati

Jumlah anggotanya pun kian meningkat, lantaran para gadis muda yang belum menikah turut bergabung dalam tim tersebut.

Perjuangan Laksamana Malahayati

Semua anggotanya memanglah dari kaum wanita, namun keganasannya tidak boleh diremehkan begitu saja. Bahkan dalam catatan biografi Laksamana Malahayati, kapal yang digunakan telah dilengkapi dengan meriam.

Sebagai pelengkapnya, armada ini pun memiliki benteng serta menara pengawas yang berlokasi di atas bukit. Ketika berlayar ke luasnya lautan, Inong Balee menunjukkan ketangguhannya dengan memporak porandakan Belanda dan begitu ditakuti.

Dalam sejarah dikatakan bahwa Laksamana Malahayati berhasil membunuh Cornelis de Houtman, seorang penjelajah Belanda yang pertama kali menemukan jalan ke kepulauan Indonesia. Belanda kala itu sudah ditolak oleh kesultanan Banten kemudian mendarat di Kerajaan Aceh.

BACA JUGA :  Biografi Jenderal Sudirman, Kisah Sang Jenderal Besar Pahlawan Indonesia

Disana Belanda yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman bekerja sama dengan Portugis memaksa penduduk untuk menjual rempah rempah dengan harga paling murah. Hal ini membuat kesultanan Aceh tidak senang dan kemudian melakukan perlawanan. Cornelis de Houtman tewas ditangan Laksamana Malahayati dalam pertempuran satu lawan satu diatas kapal.

Selama sembilan tahun, Laksamana Malahayati telah menjadi pemimpin Inong Balee yang terkenal hingga ke seluruh penjuru negeri. Dalam rentan waktu itu pula, beliau berhasil memenangkan peperangan yang beranggotakan kaum lelaki dengan semangat di dalam dadanya.

Tidak heran jika Inggris yang saat itu dipimpin oleh Ratu Elizabeth I lebih memilih jalur damai, dengan cara membawa surat bagi Sultan Kerajaan Aceh Darussalam untuk membukakan jalur perdagangan.

Biografi Laksamana Malahayati

Pada akhirnya sang Laksamana pun gugur ketika melawan pasukan Portugis di Selat Malaka, lalu jenazahnya dimakamkan di sebuah bukit yang berada di daerah Krueng raya, Aceh Besar.

Masyarakat pun hingga kini masih mengingat perjuangan kerasnya dengan cara merawat makamnya dengan baik, dan ditemukan pula sekumpulan peziarah tengah berdoa.

Penghargaan Laksamana Malahayati 

Dengan segala perjuangan dan keberaniannya, Presiden Joko Widodo pun menganugerahi dan memberikan penghargaan kepada laksamana Malahayati dengan gelar Pahlawan Nasional. Berdasarkan biografi Laksamana Malahayati, dikatakan jika namanya telah disematkan pada beberapa tempat.

Penerapan namanya tersebut dapat ditemukan di salah satu kapal perang milik Angkatan Laut, Universitas di Bandar Lampung, Pelabuhan di Aceh Besar, serta digunakan oleh Ormas divisi wanita.

Biografi Laksamana Malahayati

Terkenal sebagai panglima perang dari Kesultanan Aceh, dimana nama beliau semakin tersohor dari keberaniannya untuk melawan angkatan laut asal Belanda dan Portugis.

Ternyata darah juangnya tersebut diturunkan dari sang kakek dan ayahnya sendiri yang merupakan seorang bangsawan asal Aceh. Bahkan berkat keberaniannya mengusir penjajah, membuat beliau dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Nasional.

Advertisement