Biografiku.com | Profil dan biografi Charles Richter. Pria asal Amerika ini dikenal sebagai ahli fisika dan ahli seismologi. Yang membuat ia terkenal karena Charles Richter merupakan penemu dari skala richter. Adapun skala Richter yaitu ukuran yang dipakai dalam mengukur kekuatan gempa bumi yang direkam ke dalam Seismograf atau alat pendeteksi gempa.
Biografi Charles Richter
Nama lengkapnya Charles Francis Richter. Dilahirkan di sebuah peternakan di Ohio, Amerika Serikat, pada 26 April 1900. Pada usia relatif muda, 16 tahun, bersama ibunya ia pindah ke Los Angeles, California.
Sejak kecil, Richter sangat menyukai matematika. Di kota inilah Richter menjalani pendidikan seismologi di University of Southern California dari tahun 1916 hingga 1917. Setelah itu, ia menimba ilmu ke Standford University dibidang fisika teori.
Charles Richter kemudian lulus sebagai sarjana fisika pada tahun 1920. Ia kemudian kembali di almamater pertamanya yakni University of Southern California. Pada tahun 1927, Richter bekerja di laboratorium Seismologi di Pasadena, California.
Penemu Skala Richter
Di tahun 1928, Charles Richter meraih doktor dari Universitas California Institute of Technology (Caltech). Di universitas inilah Charles Richter mencapai ketenaran dan namanya mulai dikenal luas oleh ilmuwan dan masyarakat.
Dalam biografi Charles Richter diketahui bahwa di Universitas California Institute of Technology, Richter bersama Beno Guetenburg pada tahun 1935 mengembangkan suatu cara untuk mengukur besaran gempa bumi, yakni apa yang kemudian dikenal dengan nama skala richter.
Mengenai Skala Richter
Besaran gempa bumi diukur berdasarkan besarnya amplitudo gempa bumi yang terekam oleh alat seismometer yang diciptakan oleh Wood-Anderson pada jarak tertentu dari sumber gempa.
Prinsipnya, besarnya skala magnitudo gempa bumi ini berbanding lurus dengan besar amplitudo dan berbanding terbalik dengan jarak alat ke sumber gempa. Skala richter menguraikan kekuatan gempa bumi dengan angka-angka dengan level kisaran antara 0 hingga 9.
Artinya, angka 9 merupakan level atau angkat tertinggi ketika gempa bumi terjadi. Kekuatan gempa bumi yang mencapai 9 pernah terjadi pada gempa bumi di Aceh yang kemudian menyebabkan tsunami besar menghantam Aceh dan wilayah Asia Tenggara pada tanggal 26 Desember 2004.
Meski pada mulanya di tahun 1930-an belum pernah terjadi gempa bumi berkekuatan lebih besar dari magnitudo 8,9, skala Richter yang diciptakan oleh Charles Richter hingga sekarang masih digunakan dan menjadi standar dalam ukuran kekuatan gempa bumi.
Angka magnitudo gempa diperoleh dengan mengukur amplitudo terbesar dalam mikron ( 10-6 m = 10 pangkat minus enam) pada seismogram. Jarak seismograf dirancang dengan standar sejauh 100 km dari pusat gempa. Dari situ diperoleh logaritma gempa.
Karya Charles Richter
Dalam biografi Charles Richter yag dikutip dari Ensiklopedia britannica, diketahui bahwa selain membuat skala Richter yang digunakan untuk mengukur kekuatan suatu gempa bumi, Charles Richter juga menuliskan buku teks untuk Seismik. Antara lain Elementary Seismology (1958) dan Seismicity of The Earth (1954) yang dituliskan bersama koleganya, Beno Gutenberg.
Chares Richter bersama Frank Presso, Beno Gutenburg, dan Hugo Benioff dari California Institute of Technology sangat berperan penting dalam pekembangan ilmu seismologi. Bahkan Charles Richter dikenal sebagai Bapak Seismologi atau The Fathers of Seismology.
Menurut Richter mengaku bahwa skala yang ia kembangkan didapat secara tak sengaja ketika sedang mengerjakan tugas doktoral untuk fisika teori di bawah Dr. Robert Millikan. “Ia (Millikan) menawarkan saya bekerja di laboratorium seismik di bawah Harry Wood,” katanya.
Akhirnya di sanalah ia mendapatkan data-data yang dijadikannya dalam penentuan skala richter yang legendaris itu. Pada mulanya skala richter digunakan untuk mengukur kekuatan relatif gempa bumi di California. Kini, skala itu (dalam bentuk yang sudah dimodifikasi) digunakan untuk mengukur gempa bumi di seluruh dunia.
Macam Skala Gempa Bumi Selain Skala Richter
Charles Richter memang bukan orang pertama yang membuat skala penentuan besaran kekuatan gempa. Sebelumnya sudah ada Giuseppe Mercalli yang merupakan ilmuwan asal Italia yang mempelajari gunung api. Dari situ ia kemudian menciptakan skala Mercalli.
Pada skala mercalli, intensitas gempa bumi diukur dengan skala yang terdiri dari 12 poin. Skala Mercalli ini mengukur suatu gempa bumi berdasarkan laporan orang-orang yang melihat kerusakan dan mewawancarai mereka yang selamat.
Kekurangannya, skala Mercalli sangat subjektif dan tidak seakurat skala richter. Sehingga untuk mengukur kekuatan gempa hingga kini tetap menggunakan skala richter. Sejak tahun 1960 juga mulai diperkenalkan skala moment magnitude yang lebih akurat dalam mengukur kekuatan gempa bumi.
Sejarah Pengukuran Skala Gempa Sebelum Richter
Jauh sebelum Richter lahir, sebuah prototipe skala gempa dengan skala kerusakan 10 tingkat, telah dikembangkan Rossi dan Forel tahun 1883. Setelah itu, pada tahun 1897 muncul pula skala mercalli, saat itu masih menggunakan skala yang sama dengan Rossi dan Forel dengan 10 tingkatan.
Kemudian Cancani pada tahun 1904 lebih mengembangkan lagi kisaran skala menjadi 12 angka. Setelah itu, Sieberg melanjutkan dengan menganalisis efek dan deskripsi kerusakan bangunan dan menjadikannya diterima sebagai skema internasional pada 1917.
Sejak saat itulah, skala tersebut dinamakan skala mercalli-cancani-sieberg dan digunakan di seluruh dunia. Namun, sejak 1964, para ahli lebih banyak menggunakan skala mercalli yang sudah diperbaharui.
Skala gempa juga dibuat bangsa Jepang. Karena posisi dan kondisi geologinya, negeri tersebut sering dilanda gempa yang merusak. Tak heran jika kemudian para ahli gempa Jepang secara kreatif menciptakan skala gempa tersendiri, yang berbeda dengan skala gempa mercalli.
Tahun 1900 muncul skala Omori yang mengukur kekuatan gempa pada tujuh tingkat kerusakan. Namun, skala tersebut kemudian dimodifikasi menjadi hanya enam tingkat saja.
Skala Omori mengukur gempa berdasarkan tingkat kerusakannya. Angka satu untuk mengukur gempa yang terlihat jelas, namun tak berbahaya. Sementara angka enam untuk mengukur gempa yang bersifat merusak.
Penghargaan Charles Richter
Charles Richter meninggal dunia di Pasadena, California, AS, pada tanggal 30 September 1985. Meski sudah tiada, nama dan jasanya akan tetap dikenang orang sebagai penemu skala Richter.
Dan sebagai bentuk penghargaan kepada para peneliti di bidang kegempabumian, mulai tahun 2005 diberikan penghargaan berupa Richter Award. Adalah Dr. Emily Brodsky dari Universitas California, Los Angeles terpilih menjadi orang pertama penerima Richter Award.
Upacara penganugerahan kepada Emily akan dilakukan dalam sebuah pertemuan tahunan tahun 2006. Panitia memilih Emily atas pertimbangan bahwa risetnya mengenai bagaimana gempa bumi, gunung api, dan longsor terjadi, dinilai sangat inovatif dan menonjol.