Beranda Biografi Tokoh Islam Biografi Basuki Abdullah, Profil Pelukis Terkenal Indonesia

Biografi Basuki Abdullah, Profil Pelukis Terkenal Indonesia

Biografiku.com – Profil dan biografi Basuki Abdullah. Indonesia pernah melahirkan sejumlah pelukis besar yang kecemerlangan karya-karyanya tidak hanya dikagumi di negeri sendiri namun juga di banyak negara lain. Salah satu pelukis besar yang lewat sejumlah karya monumental yang menciptakan berbagai dalam dunia seni rupa modern Indonesia adalah Basuki Abdullah.

Biografi Basuki Abdullah

Ia adalah seorang maestro pelukis pengusung gaya naturalis. Ia dikenal luas bumi Indonesia lewat sejumlah lukisan potret yang ikonik seperti lukisan Nyi Roro Kidul dan Pangeran Diponegoro. Ia juga melukis sejumlah lukisan wajah pahlawan nasional dan tokoh-tokoh terkemuka dalam perjalanan sejarah dan politik nasional

Basuki Abdullah adalah pelukis besar Indonesia yang kualitas karya-karyanya mendapat apresiasi luas. Tak hanya di dalam negeri namun juga di mancanegara. Karya-karya.

Seniman yang pernah diangkat menjadi pelukis istana di lima negara tidak hanya menghiasi istana-istana negara dan kepresidenan di Indonesia, tetapi juga di beberapa negara lain. Lukisannya juga menjadi barang koleksi yang terpajang di banyak tempat di berbagai penjuru dunia

Biografi Basuki Abdullah

Raden Basuki Abdullah atau Fransiskus Xaverius Basuki Abdullah lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tanggal 25 Januari 1915. Sejak belia Basuki Abdullah sudah memperlihatkan minat dan bakatnya yang besar untuk menjadi pelukis.

Sejak umur 10 tahun Basuki Abdullah mulai gemar melukis. Ia melukis beberapa tokoh terkenal seperti Mahatma Gandhi, Yesus Kristus dan Bunda Maria.

Biografi Basuki Abdullah

Bakat melukis Basuki Abdullah terwarisi dari ayahnya Abdullah suriosubroto. Ia merupakan seorang pelukis ternama pada zamannya. Basuki Abdullah merupakan cucu dari dr. Wahidin Sudirohusodo, tokoh pergerakan Kebangkitan Nasional Indonesia pada awal tahun 1900-an.

BACA JUGA :  Biografi Harun Ar-Rasyid - Pemerintahan Emas Islam

Pada tahun 1933 Basuki Abdullah memperoleh beasiswa untuk belajar di Akademi Seni Rupa di Den Haag, Belanda. Ia menyelesaikan studinya dalam waktu 3 tahun. Pada masa pemerintahan Jepang, Basuki Abdullah bergabung dalam gerakan Putera atau Pusat Tenaga Rakyat.

Organisasi ini yang dibentuk Jepang pada tanggal 19 Maret 1943. Dalam gerakan Putera ini, Basuki mendapat tugas mengajar seni lukis. Ia juga aktif dalam Keimin Bunka Shidoso atau pusat kebudayaan. Disana ia bersama Affandi, Soedjojono, Otojaya dan Basuki Resobowo.

Pasca Kemerdekaan, Basuki Abdullah yang menikah dengan Maria Michel, seorang seniman Perempuan Belanda. Basuki memilih tinggal di negara kincir angin tersebut. Meski tidak berada di tanah air, pada tanggal 6 September 1948 Basuki Abdullah mengejutkan publik Seni Indonesia.

Sang Pelukis Ratu Yuliana

Basuki Abdullah keluar sebagai pemenang sayembara melukis untuk Ratu Yuliana yang digelar untuk merayakan penobatan ratu Belanda tersebut.

Sejak kemenangannya dalam sayembara melukis di Belanda, pada tahun 1948 nama Basuki Abdullah mulai dikenal luas. Selama di Belanda, Basuki kerap berkeliling Eropa dan memperdalam keterampilan melukisnya dengan menjelajah Italia dan Prancis.

Biografi Basuki Abdullah

Nama besar Basuki Abdullah dikenal luas sebagai seorang pelukis potret. Ia terutama sangat dikenal karena lukisan-lukisan wanita-wanita cantik, keluarga kerajaan dan kepala negara serta sejumlah tokoh ternama. Bertolak pada pilihan gaya melukisnya yang naturalis. Lukisan-lukisan Basuki Abdullah cenderung mempercantik atau memperindah wajah seseorang.

Selain ulung sebagai pelukis potret Basuki Abdullah juga kena pelukis pemandangan alam, flora dan fauna, tema-tema perjuangan, dan sebagainya. Dalam kapasitasnya sebagai pelukis potret, Basuki Abdullah tidak hanya melukis wajah wajah orang yang masih hidup.

Profil Biografi Basuki Abdullah

Ia juga melukis wajah-wajah orang yang bisa dilihat referensi fisik wajahnya semisal lewat foto atau kesaksian. Namun Ia juga melukis wajah wajah figur atau karakter terkenal yang secara fisik tidak memiliki referensi fisik.

BACA JUGA :  Biografi Salahuddin Al Ayyubi, Kisah Panglima Islam Terhebat Di Perang Salib
Karya-Karya Lukisan Basuki Abdullah

Atas pesanan pemerintah misalnya, Basuki Abdullah pernah melukis beberapa tokoh pahlawan nasional yang telah lama meninggal.

Ketika teknologi foto belum banyak dikenal di Indonesia, Basuki Abdullah pernah melukis figur Pangeran Diponegoro, Cut Meutia, Teuku Cik Ditiro, Sisingamangaraja, Pattimura dan lain-lain.

Basuki Abdullah juga dikenal lewat lukisan lukisan naturalisnya yang menggambarkan wajah karakter-karakter mitos. Seperti lukisan Nyai Roro Kidul, Bunda Maria, Jaka Tarub hingga sejumlah figur pewayangan. Karena sifat lukisan yang sangat natural, lukisan lukisan figur mitos karya Basuki melahirkan mitos-mitos baru.

Lukisan Basuki Abdullah

Reputasi Basuki Abdullah sebagai pelukis ternama berkualitas tinggi. Hal ini membuatnya berkesempatan menggelar pameran tunggal baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Sejak tahun 1940an karya-karya Basuki Abdullah sudah pernah dipamerkan secara tunggal di Belanda, Thailand, Malaysia, Jepang, Inggris, Portugal dan negara-negara lain.

Hingga kini karya karya Basuki Abdullah di koleksi di lebih kurang 22 negara. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari riwayat hidup Basuki Abdullah sendiri.

Hampir separuh hidupnya ia jalani di luar negeri. Basuki Abdullah misalnya pernah menetap beberapa tahun di Thailand dan diangkat sebagai pelukis kerajaan Thailand.

Kritik Lukisan Basuki Abdullah

Basuki Abdullah dikenal sebagai pelukis aliran naturalis yang dikagumi banyak orang. Namun tidak sedikit karya Basuki Abdullah yang menjadi sasaran kritik. Tidak sedikit pula seniman atau pengamat seni rupa yang mengkritik gaya dan pendekatan yang dipilih Basuki Abdullah dalam melahirkan karya-karyanya.

Novelis Trisno sumardjo sebagaimana dikutip dalam buku R. Basoeki Abdullah ‘Sebuah biografi dan pengabdiannya dalam bidang seni lukis’ misalnya mengkritik karya karya Basuki Abdullah hanya memancarkan pesan dangkal romantis dan mengumbar erotika.

BACA JUGA :  Biografi Jenderal Sudirman, Kisah Sang Jenderal Besar Pahlawan Indonesia

Kritik tajam juga pernah dilontarkan kelompok Persagi atau Persatuan ahli gambar Indonesia. Mereka menilai lukisan lukisan Basuki Abdullah hanya Unggul dalam segi teknik tapi kurang kuat dalam menampilkan konteks zaman atau situasi sosial dari subjek lukisan-lukisannya.

Basuki Abdullah Meninggal Dunia

Basuki Abdullah meninggal dunia pada 5 November 1993. Ia ditemukan tewas di rumahnya di Pondok Labu, Jakarta Selatan. Ia meninggal akibat pukulan popor senapan angin di kepala yang dilakukan seorang perampok yang datang rumahnya.

Sebagian dari jejak karya dan fragmen narasi kehidupan Basuki Abdullah saat ini bisa kita saksikan di Museum basoeki Abdullah yang menempati bekas rumah mendiang Sang Maestro dibilangan Cilandak Jakarta Selatan.

Advertisement