Beranda Penceramah Biografi Ustadz Khalid Basalamah, Pendakwah dan Pebisnis asal Makassar

Biografi Ustadz Khalid Basalamah, Pendakwah dan Pebisnis asal Makassar

Biografiku.com | Ustadz Khalid Basalamah dikenal sebagai salah satu penceramah atau pendakwah yang kerap memberikan ceramahnya dibeberapa tempat. Ceramah-ceramah agamanya banyak beredar di Youtube dan banyak di tonton oleh netizen.

Ustadz Khalid Basalamah termasuk salah satu ustadz dengan jumlah subscriber terbanyak di Youtube sejak ia bergabung tahun 2013. Isi cermahnya pun banyak mengkaji persoalan-persoalan dalam islam dengan rujukan alquran dan sunnah serta pemahaman para ulama.

Profil dan Biografi Ustadz Khalid Basalamah

Biografi Ustadz Khalid Basalamah

Untuk mengetahui biografi dan profil Ustadz Khalid Basalamah lebih jelas, beliau lahir pada tanggal 01 Mei 1975 di Makassar. Nama Lengkapnya adalah Khalid Zeed Abdullah Basalamah. Keturunan Arab dari daerah Hadramaut, Yaman dilihat dari nama belakangnya yang memiliki marga Basalamah.

Belajar di Arab Saudi

Beliau menghabiskan kecilnya ia habiskan di Makassar, setelah menyelesaikan pendidikan hingga sekolah menengah pertama, Khalid Basalamah kemudian bernagkat ke Madinah, Saudi Arabia dan melanjutkan pendidikannya SMA nya disana di tahun 1990an.

Setiap harinya yang ia lakukan adalah belajar agama seperti belajar tentang ayat-ayat alquran serta hadist nabi. Kegiatan lain yang ia lakukan hanyalah pergi ke sekolah ataupun pergi ke masjid Nabawi untuk beribahadah. ia juga biasa mengunjungi orang-orang Indonesia yang menetap disana.

Menikah Dengan Muallaf

Khalid Basalamah menyelesaikan pendidikannya S1 nya di Universitas Madinah. Setelah itu ia kembali ke Makassar. Pada tahun 2000an. Istri Khalid Basalamah diketahui merupakan seorang muallaf seperti yang ia katakan dalam sebuah video di youtube.

Dari pernikahannya tersebut, beliau dikauniai empat orang anak. Untuk pendidikan tingkat master, ia selesaikan di Universitas Muslim Indonesia di Makassar. Dan gelar doktor atau S3 ia selesaikan di Universitas Tun Abdul Razak, Malaysia.

BACA JUGA :  Biografi Harun Yahya, Penentang Teori Evolusi dan Penjara 1.075 Tahun

Menjadi Penceramah

Ia saat ini lebih banyak mengisi waktunya dengan menjadi seorang penceramah. Mengisi kajian islam dari masjid ke masjid. Dalam menyampaikan dakwahnya beliau selalu berdasarkan dari alquran dan hadist serta dari pemahaman pemahaman para sahabat dan serta ulama.

Adapun beberapa kitab yang sering dikaji olehnya dalam setiap ceramahnya adalah yaitu Kitab Bulughul Marom yang berisikan kumpulan hadist mengenai masalah fiqih (hukum) serta kitab Minhajul Muslim yang berisikan penggambaran mengenai ajaran islam secara menyeluruh.

Cara penyampaian dakwahnya pun mudah dimengerti sehingga tak mengeherankan bila jamaah yang hadir selalu ramai saat ia membawakan kajian, meskipun banyak tuduhan-tuduhan negatif yang dialamatkan kepadanya.

Berbisnis Restoran

Selain sibuk dalam aktivitas dakwah, Ustadz Khalid Basalamah juga menjalankan usaha bisnis. Adapun salah satu usahanya adalah bisnis restoran makanan khas Arab bernama Ajwad Resto yang kini berada di bilangan Kramatjati, Jakarta.

Khalid Basalamah

Beliau juga berbisnis souvenir khas timur tengah, travel umroh dan haji, serta penerbitan buku-buku islam. Disamping itu, ia juga menjadi ketua Yayasan Ats Tsabat di Jakarta Timur, ia juga sebagai ketua dalam pengiriman dai ke Irian dan penasehat di saluran tv dakwah WesalTV.

Apa Hubungan Ustadz Khalid Basalamah dan Ustadz Reza Basalamah?

Banyak yang bertanya-tanya apa hubungan antara Ustadz Khalid Basalamah dan Ustadz Riza Syafiq Basalamah? Apakah mereka bersaudara? Keduanya bukanlah saudara kandung.

Khalid Basalamah dan Riza Syafiq Basalamah, keduanya hanya memiliki kesamaan marga yakni sama-sama bermarga Basalamah yakni marga keturunan Arab yang berasal dari daerah Hadramaut, Yaman.

Mereka berdua juga merupakan alumni Universitas Madinah bedanya Khalid Basalamah menyelesaikan pendidikannya disana hingga S1, Sementara Ustadz Riza Syafiq Basalamah menyelesaikan pendidikannya hingga S3 atau doktor di Universitas Madinah.

Advertisement