Beranda Biodata Biografi James Clerk Maxwell – Si Penemu Hukum Magnetisme dan Kelistrikan

Biografi James Clerk Maxwell – Si Penemu Hukum Magnetisme dan Kelistrikan

Biografiku.com – Biografi James Clerk Maxwell. Tokoh satu ini dikenal sebagai salah ilmuwan yang teori teorinya banyak memberikan sumbangan yang berharga dalam bidang sains atau ilmu pengetahuan. Fisikawan Inggris terkenal melalui penemuannya di bidang hukum dasar listrik dan magnet.

Biografi James Clerk Maxwell

Biografi James Clerk MaxwellJames Clerk Maxwell dilahirkan di Skotlandia pada tanggal 13 Juni 1831. Ayahnya bernama John Clerk Maxwell seorang advokat dan ibunya bernama Frances Cay.

Masa kecil

Pada usia 8 tahun, Maxwell dapat membaca bagian-bagian yang panjang karangan Milton dan seluruh kitab mazmur. Sesungguhnya, pengetahuan Maxwell tentang kitab suci ssangat terperinci. Ibunya yang merawat Maxwell meninggal karena kanker perut Desember 1839 ketika dia berusia delapan tahun.  Tanggung jawab pendidikan Maxwell kemudian diambil alih oleh ayahnya dan saudara ipar ayahnya, Jane. Keduanya memainkan peran penting dalam hidup Maxwell.

Pendidikan formal Maxwell tidak berhasil di bawah bimbingan seorang guru privat. Maxwell kemudian dikirim ke Akademi Edinburgh yang bergengsi. Ia tinggal di rumah bibinya, Isabella.

Cerdas Sejak Kecil

Saat Maxwell berusia 10 tahun, Ia dibesarkan di tanah pedesaan ayahnya. Maxwell menyukai ilmu geometri pada usia dini. Pada usia 13, ia memenangkan medali matematika sekolah dan hadiah pertama untuk bahasa Inggris dan puisi.

Minat Maxwell tentang ilmu pasti seperti matematika melampaui silabus sekolahnya. Maxwell menulis makalah ilmiah pertamanya pada usia 14 tahun. Di dalamnya ia menggambarkan suatu cara mekanis bagaimana menggambar kurva matematika dengan sepotong benang, sifat-sifat elips, dan diagram Cartesian.

Karyanya “Oval Curves” dikirim ke Royal Society of Edinburgh oleh James Forbes, seorang profesor filsafat alam di University of Edinburgh. Karena Maxwell dianggap terlalu muda untuk mempresentasikan karyanya sendiri.

BACA JUGA :  Biografi Ratu Elizabeth II, Ratu Kerajaan Inggris Yang Paling Lama Berkuasa

Pekerjaan itu tidak sepenuhnya asli, karena René Descartes juga telah memeriksa sifat-sifat elips multifokal pada abad ke-17, tetapi Maxwell telah menyederhanakan konstruksi mereka.

Kuliah di Universitas Edinburgh

Maxwell meninggalkan Akademinya pada tahun 1847 di usia 16 tahun. Ia kemudian masuk ke Universitas Edinburgh. Ia memiliki kesempatan untuk belajar di University of Cambridge, tetapi ia memutuskan untuk menyelesaikan program studi sarjananya di Edinburgh.

Staf akademik Universitas termasuk beberapa nama yang sangat dihormati. Dosen pada tahun pertama Maxwell termasuk Sir William Hamilton, yang mengajarinya tentang logika dan metafisika.

Kemudian Philip Kelland tentang matematika, dan James Forbes tentang filsafat alam. Dia tidak menemukan passionnya selama belajar di Universitas. Olehnya itu ia mengambil pendidikan lain di swasta selama memiliki waktu kosong di Universitas dan terutama ketika kembali ke rumah di Glenlair.

Di rumahnya, ia bereksperimen dengan peralatan kimia, listrik, dan magnet yang ia kembangkan. Namun perhatian utama Maxwell adalah sifat-sifat cahaya yang terpolarisasi.

Melalui eksperimennya Maxwell menemukan fotoelastisitas, yang merupakan sarana untuk menentukan mendistribusikan tegangan dalam struktur fisik.

Pada usia 18 tahun, Maxwell menyumbangkan dua makalah ke Royal Society of Edinburgh. Salah satunya, “On the Equilibrium of Elastic Solids”. Makalahnya yang lain adalah “Rolling Curves”. Makalah itu dikirim ke Royal Society oleh tutornya Kelland.

Belajar di Universitas Cambridge

Pada bulan Oktober 1850, Maxwell sudah menjadi matematikawan yang ulung. Ia meninggalkan Skotlandia dan belajar di Universitas Cambridge.

Pemahaman intelektual Maxwell tentang agama dan sainsnya berkembang pesat selama tahun-tahun kuliahnya di Cambridge. Pada 1854, Maxwell lulus dari Cambridge dengan gelar di bidang matematika.

Dia mencetak nilai kedua tertinggi dalam ujian akhir di belakang Edward Routh dan mendapatkan gelar Second Wrangler. Setelah mendapatkan gelarnya, Maxwell membaca makalahnya “On the Transformation of Surfaces by Bending”. Maxwell memutuskan untuk tetap di Trinity, Cambridge setelah lulus dan mengajukan permohonan beasiswa.

BACA JUGA :  Biografi Muhammad Ali - Juara Dunia Tinju Kelas Berat

Maxwell diminta untuk mempersiapkan ceramah tentang hidrostatik dan optik di Trinity. Maxwell menerima jabatan profesor di Aberdeen, meninggalkan Cambridge pada bulan November 1856.

Menjadi Professor di Usia 25 Tahun

Maxwell yang berusia 25 tahun saat ia menjadi seorang professor. Ini 15 tahun lebih muda dari profesor lain di Marischal, Aberdeen. Maxwell berkomitmen untuk mengajar 15 jam dalam seminggu. Dia tinggal di Aberdeen selama enam bulan dan menghabiskan musim panasnya di Glenlair.

Pada tahun 1857, Maxwell berteman dengan Pendeta Daniel Dewar, yang saat itu Kepala Sekolah Marischal. Melalui dia Maxwell bertemu dengan putri Dewar, Katherine Mary Dewar.

Mereka bertunangan pada bulan Februari 1858 dan menikah di Aberdeen pada 2 Juni 1858. Pada catatan pernikahan, Maxwell terdaftar sebagai Profesor Filsafat Alam di Marischal College, Aberdeen.

Dosen di King’s College, London

Pada tahun 1860, Marischal College bergabung dengan King’s College. Maxwell diberikan jabatan Ketua Filsafat Alam di King’s College, London. Setelah sembuh dari serangan cacar yang hampir merengut nyawanya pada tahun 1860, Maxwell pindah ke London bersama istrinya.

Di King’s College, Maxwell paling produktif sepanjang  kariernya. Dia dianugerahi Medford Rumford Royal Society pada tahun 1860 untuk karyanya dalam bidang warna. Maxwell sering menghadiri kuliah di Royal Institution, di mana ia melakukan kontak rutin dengan Michael Faraday.

Hubungan antara kedua pria itu tidak bisa digambarkan sebagai dekat, karena Faraday adalah senior Maxwell yang berusia 40 tahun dan menunjukkan tanda-tanda kepikunan. Mereka tetap mempertahankan rasa hormat yang kuat terhadap bakat masing-masing.

Penemuan di bidang listrik dan magnet

Disini kemajuan penting dibuat Maxwell di bidang listrik dan magnet. Dia memeriksa sifat medan listrik dan magnet dalam makalahnya yang terdiri atas dua bagian “On physical lines of force”, yang diterbitkan pada tahun 1861.

Di dalam makalahnya tersebut, ia menyediakan model konseptual mengenai induksi elektromagnetik. Pada bagian tambahan ia membahas sifat elektrostatik dan perpindahan arus.

BACA JUGA :  Biografi J.K. Rowling - Kisah Inspiratif dari Penulis Novel Harry Potter
Penemuan Gelombang elektromagnetik

Gerak bolak-balik seperti pendulum ini disebut gelombang elektromagnetik, yang bilamana sekali digerakkan akan menyebar terus hingga angkasa luar.

Dari pendapat-pendapat ini mampu menunjukkan bahwa kecepatan gelombang elektromagnetik itu mencapai sekitar 300.000 kilometer (186.000 mil) per detik.

Maxwell mengetahui bahwa ini sama dengan ukuran kecepatan cahaya. Dari sudut ini dia dengan tepat mengambil kesimpulan bahwa cahaya itu sendiri terdiri dari gelombang elektromagnetik.

Jadi, pendapat Maxwell bukan semata merupakan hukum dasar dari kelistrikan dan kemagnitan, tetapi juga sekaligus merupakan hukum dasar optik.

Sesungguhnya, semua hukum terdahulu yang dikenal sebagai hukum optik dapat dikaitkan dengan pendapatnya, juga banyak fakta dan hubungan dengan hal-hal yang dulunya tidak terungkapkan.

Pendapat Maxwell menunjukkan bahwa gelombang elektromagnetik lain, berbeda dengan cahaya yang tampak oleh mata dalam dia punya panjang gelombang dan frekuensi, bisa saja ada.

Kesimpulan teoritis ini secara mengagumkan diperkuat oleh Heinrich Hertz, yang sanggup menghasilkan dan menemui kedua gelombang yang tampak oleh mata yang diramalkan oleh Maxwell itu.

Beberapa tahun kemudian Guglielmo Marconi memperagakan bahwa gelombang yang tak terlihat mata itu dapat digunakan buat komunikasi tanpa kawat sehingga menjelmalah apa yang namanya radio itu.

Di bagian tambahan kedua, ia menjelaskan rotasi bidang polarisasi cahaya dalam medan magnet, sebuah fenomena yang telah ditemukan oleh Faraday dan sekarang dikenal sebagai efek Faraday.

Pada 1865 Maxwell mengundurkan diri di King’s College, London, dan kembali ke Glenlair bersama Katherine. Maxwell menulis buku Theory of Heat (1871) dan risalah Matter and Motion (1876). Maxwell juga merupakan orang yang pertama menggunakan analisis dimensional secara eksplisit, pada tahun 1871.

James Clerk Maxwell Wafat

Pada 1871, ia kembali ke Cambridge dan menjadi Profesor Fisika pertama di Cavendish. Maxwell bertanggung jawab atas pengembangan Laboratorium Cavendish. Salah satu kontribusi besar Maxwell terhadap sains adalah penyuntingan penelitian Henry Cavendish, mengenai kepadatan Bumi dan komposisi air.

James Clerk Maxwell meninggal di Cambridge karena penyakit kanker perut pada tanggal 5 November 1879 pada usia 48 tahun.

Advertisement